Minggu, 17 Agustus 2014

assalamu'alaikum pengelana yang tersesat...
maaf yaa, anda tersesat di blog ini :D
kali ini aku ingin berbagi tentang pengalamanku tentang pencarian kebenaran hidupku nih :D
bismillahirrahmaanirrahiim :D
aku seorang perempuan yang lahir dari keluarga dan lingkungan yang biasa-biasa aja. biasa-biasa aja karena keluarga dan lingkunganku bukan dari kalangan yang agamis.aku memang beragama islam, tapi aku sendiri kurang mengenal benar apa itu islam. aku hanya mengikuti pendahulu dan orangtuaku aja. aku sangat awam tentang agama, yang aku tahu,aku dari kalangan islam NU, begitu kata ibuku. aku selalu menganggap NU adalah aliranku, dan alirankulah yang paling benar, sementara aliran yang lain itu salah, aku tidak pernah mau menerima sesuatu yang lain selain yang aku anggap benar. termasuk kenyataan bahwa NU bukanlah sebuah aliran, melainkan sebuah kelompok. aku selalu melakukan tradisi-tradisi yang sudah biasa dilakukan tanpa tahu darimana dasar hukumnya dan apa esensinya.
setelah beranjak remaja, aku mulai sadar dan mulai membuka mata dan telinga untuk melihat dan mendengarkan serta memperhatikan sesuatu yang baru, yang aku anggap itu berbeda dengan yang diajarkan kepadaku sejak kecil. tepatnya saat aku mulai masuk sekolah menengah atas. aku mulai mengenakan hijab. waktu itu aku hanya memakai sehelai kerudung paris kemanapun aku pergi, dan jika dirumah atau sekedar keluar ke depan rumah aku biasa melepasnya. aku hanya pakai kerudungku saat hendak pergi agak jauh dari rumah (min. 100 meter lah). aku mengikuti salah satu ekstrakulikuler yang ada di sekolahku. ya, aku ikut ekskul kerohanian islam (rohis). ceritanya, di rohis sma ku ada agenda kaya asistensi gitu, tapi kita biasa nyebutnya liqo. di forum tersebut aku dapet banyak banget ilmu-ilmu baru yang awalnya emang susah untuk diterima. misalnya, tentang pergaulan antara ikhwan (muslim laki-laki) dan akhwat (muslim perempuan). aku diajarkan tentang pergaulan yang benar menurut al quran dan hadist. ternyata banyak sekali batasan yang harus diperhatikan dalam pergaulan antara ikhwan dan akhwat, seperti tidak ada pacaran dalam islam, jangankan pacaran, saling bersentuhan antara ikhwan dan akhwat jika bukan muhrim saja tidak boleh, tidak boleh saling memandang (menjaga pandangan) dan akhwat sebaiknya tidak tertawa keras-keras saat tertawa. jujur awalnya aku sangat sulit untuk menerima semua ini,aku tidak pernah diajarkan ini sebelumnya. saya hanya tau ikhwan dan akwat tidak boleh bersentuhan setelah wudhu, karena itu bisa membatalkan wudhunya. memang sangat naif, tapi seperti itulah aku dibentuk oleh lingkunganku. awalnya aku sangat memberontak dan hampir memutuskan untuk keluar dari ekskul  itu, aku abaikan semua ilmu-ilmu barunya, tapi suatu saat aku memikirkan kembali semuanya, dan memang semuanya itu benar, aku orang islam, sudah sepatutnya aku mengikuti petunjuk Tuhanku yang nyata (Al Quran dan Hadist). akhirnya sebagai langkah awal aku mulai mengenakan kerudungku ketika keluar rumah, aku hanya berani membuka kerudungku pada jarak  min. 10 meter dari rumah, lumayan lah sebgai langkah awal :) selanjutnya aku perbaiki pergaulankau, dan ini lumayan ekstrim. pada saat itu aku memang sedang menjalin sebuah hubungan yang diada-adakan olehku sendiri. ya, saat itu aku sedang berpacaran, biasa lah ababil (abg labil) :D aku mencoba untuk benar-benar berubah, akhirnya aku membuat sebuah keputusan yang menurutku pada saat itu sangat berat. aku memutuskan pacarku dan bertekad tidak akan pacaraan lagi sebelum menikah :D gile bener kaan !!! aku mutusin pacarku (sekarang mantan) secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas, bahkan aku memutuskan hubungan silaturrahmi antara kita. sampai sekarang aku nyesel banget, bukan nyesel karena udah mutusin dia sebagai pacar, tapi aku nyesel banget udah mutusin hubungan silaturahmi kita, aku membuang semua yang berhubungan denganya, termasuk kartu sim handphone yang berisi nomornya, kamipun lost kontak hingga sekarang. ingin sekali aku memperbaiki ukhuwah ini, tapi kok susah banget ya. rumahnya aja aku ndak tau, mukanya aja aku lupa, aku hanya inget namanya aja, itupun cuma nama panggilannya. maklum, selama kami pacaran kami memang tidak pernah sekadar bertemu (ketemuan), aku memang males kalo diajak pergi cuma berduaan :) ya paling kita telefonan sama smsan, beda banget deh sama pacarannya abg jaman sekarang :) (membela diri). hmmm semoga Allah masih memberiku kesempatan untuk meminta maaf kepadanya dan memperbaiki kembali ukhuwah kita. aamiin :D
jadi baik emang tidak mudah, tapi tidak mudah itu bukan berarti tidak mungkin kan? selama SMA belum ada perubahan signifikan sih, kerudung masih tetep pake sehelai kerudung paris yang tipis2 dan nerawang gitu, pakaian juga masih sering pake celana, main sama cowo juga masih biasa aja (walaupun udah ndak pernah pacaran lagi), kalo berjabat tangan ya pasti nempel namanya juga ber"jabat" tangan harus nempel, mindsetku waktu itu (bersentuhan ndakpapa, yang penting tanpa nafsu, maksudnya biasa aja), ya pokoknya masih malu2 gitu deh buat ngelakuin dan negakin yang bener, paling juga ndak pernah nyontek lagi, tapi tetep aja masih berani nyontekin orang, bahkan kadang terpaksa bohong demi nutupin kalo aku ndak mau nyontek atau dicontekin. oia, aku juga pernah nih dikatain sok suci lah, sok alim lah, dan waktu itu aku terpukul banget, nangis ndak berhenti-berhenti deh pokoknya dikatain kaya gitu.
berubahan yang besar sesungguhnya barulah aku rasain waktu mulai masuk kuliah. yups, aku tetep dong ngelanjutin ngikut rohis yang ada di kampusku. selama setahun aku kuliah sih aku ngerasa cukup banyak perubahan padaku. ya, aku udah ndak pernah pake celana lagi melainkan selalu pake rok (cewe banget kan?), kerudung juga mulai ada perbaikan, walaupun masih sering pake paris, tapi sekarang bukan sehelai lagi, aku biasa pake dua helai kerudung paris sekaligus biar tebel dan ndak nerawang (maklum, minim dana buat beli kerudung tebel), awalnya sih ngikutin temen2 dan kakak2 tingkat, tapi setelah aku pake ternyata memang labih nyaman dan aku pun semakin memperlebar lagi kerudungku. aku juga udah pake kaoskaki kemanapun aku pergi loh. tapi bukan perubahan namanya kalo ndak ada komentar dari luar. lucunya, waktu pertamakali aku pulang ke desaku, banyak sekali perhatian orang2 yang tercurah kepadaku, betapa lucunya ungkapan perhatian mereka. "mbak, kakinya kok ditutupin terus mbak? kok pake kaoskaki terus mbak? korengan ya mbak? apa gudikan?", "mbak, kok pake kerudungnya panjang banget sih mbak, kaya orang ahmadiyah atau NII aja", "mbak, mahasiswa sekarang kan pada modis2 mbak, kok mbak malah makin katro gitu pakaiannya?" itu lah sedikit ungkapan perhatian mereka kepadaku, lucu kan? aku ya cuma bales senyum dan ketawa-ketiwi aja lah, paling bisa sebagai seorang muslim ya udah kewajibanku buat mendoakan mereka, semoga mereka segera diberikan petunjuk yang benar oleh Allah. untungnya ibuku ndak pernah protes sama penampilanku :O bukan cuma penampilanku yang aku rubah, pergaulankupun aku rubah. aku tidak pernah lagi bersentuhan dengan laki-laki yang bukan muhrimku, kecuali guru ataupun orang tua yang pantas aku hormati. dulu aku sering main dan nongkrong sama temen2 kecilku (cowok-cewek) dari malam sampai pagi, tapi sekarang udah ndak lagi dong, paling sampai siang. #loh. paling nongkrongnya malem sih, itupun aku batasin jamnya, biar ndak dibilang sombong dan ukhuwah tetap terjaga.
islam memang indah,aku merasakan benar bagaimana lingkungan memperlakukan aku sekarang. dulu, kemanapun pergi pasti ada aja cowok-cowok usil yang suka godain, "suit-suit", diajakin kenalan lah, bahkan parahnya buntutin dan dikejar-kejar sampe harus pura-pura masuk rumah orang juga sering, ngganggu banget deh pokoknya. tapi sekarang alhamdulillah, cowok-cowokpun ndak berani lagi nggodain, paling bandel-bandelnya ya ngucapin salam, dan banyak doa2 yang baik dari mereka, nyaman banget deh pokoknya.
beruntunglah kalian yang memang terlahir dari keluarga yang memang sudah menanamkan nilai2 keagamaan sejak kecil. semoga bisa istiqomah. itulah sedikit pengalaman hijrahku, memang sih sampai sekarangpun masih banyak yang perlu aku perbaiki, karena sejatinya tidak ada manusia yang sempurna, kecuali Allah yang menyempurnakan. mungkin menurut anda ini perubahan yang biasa saja, tapi bagi saya ini sebuah perubahan yang sangar. semoga bermanfaat bagi pengelana sekalian. maaf jika banyak kata2 yang salah atau kurang berkenan. terimakasih sudah berkenan membaca sedikit curahan hatiku ini.
wassalamu'alaikum.....

Senin, 04 Agustus 2014

ukhuwah itu indah



Edisi Gunung Api Purba

Kamis, 20 Februari 2014

Bismillahirrahmanirrahiim ….
Ini mungkin tulisan pertamaku tentang momen-momen atau kejadian—kejadian yang terjadi padaku. Aku memang bukan seorang penulis, dan emang males banget kalo disuruh nulis. Paling nulis laporaan, essay, itu juga terpaksa. Tapi sekarang, mau coba berubah deh, mau mulai suka nulis, hihihi Kali ini aku mau nulis pengalaman pertamaku naik gunung nih.
Maaf yaa sebelumnya kalo menurut Anda (Pembaca) tulisan ini ndak penting, tapi niatku Cuma pengen nge-share pengalaman dan belajar nulis aja sih,, syukur2 ada yg pernah ngalamin juga, dan mau berbagi cerita tentang kebersamaan juga :D
Hmmmm………
Akhirnya keinginanku untuk naik gunung bisa tercapai juga hari ini. Walaupun gunungnya masih bisa dibilang ndak terkenal sih, tapi medan dan peamandangannya udah keereeeeeen beeeetz, dan yang terpenting dari perjalanan kali ini aku tau makna “bahagia itu sederhana” dan “ukhuwah itu indah” :D
Kali ini aku mendaki salah satu gunung yang ada di kota pelajar nih. Tepatnya Gunung Api Purba Nglanggeran di Gunung Kidul. Aku pergi bersama dengan 20 orang teman, kalo aku ikut dihitung berarti total anggotanya 21 orang nih. *just for your information Ada Aku, Eka, Azizah, Vanda, Dian, Nisa. Mereka yang aku tulis miring itu bukan karena otak mereka yang miring yaa, jangan salah, nanti berabe, panjang urusannya. Hehe. Mereka itu adalah sahabat-sahabat aku yang terbaik. Bukan cuma dengan  mereka aja , masih ada yang lainnya dong… ada si Danan, Azka, Arif , mereka ini biasa disebut sebagai P3K , tau ndak itu singkatannya apa. Eits, bukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan loh yaaa, ndak ada hubungannya sama sekali dengan pengertian itu,P3K disini maksudnya Para Pria-Pria Kesepian. Hahaha :D yaa, mereka emang jomblowan2 yang kemana-mana selalu bersama, tragis banget kaan , hehehe. Selain mereka ada juga temen2ku yang lain , ada Alki, Wisnu, Dimas, Likin, Nirmala, Dani, Yusuf, Anas, Rendi, Lintang,Imam, Donis, mereka semua itu temen2ku di fapet. Mereka semua emang kocak2 abis, makanya sepanjang perjalanan ndak pernah bisa berhenti ketawa, paling kalo lagi makan aja mereka anteng banget, seterusnyaaaa wah , ndak pernah bisa diem.
Kita berangkat dari kampus itu ba’da Dhuhur, kita langsung jalan ke TKP. Tapi ndak langsung ndaki gunung loh yaa…kita main2 dulu di Embung, yaitu suatu tempat yang berbentuk seperti kolam ikan diatas pegunungan. Disitu kita foto2 dong , ndak nyangka banget sih, ternyata cowo itu bisa lebih narsis dari cewe, hahaha :D puas foto2, ternyata udah ashar, yaudah sebagai muslim yang baik kita solat dulu dong, hehe.. usai solat ternyata Dian dan Danan nraktir kita2 nih, kita dibayarin makan mie ayam+es teh , alhamdulillaaah .. :D
Sekitar pukull setengah 5 kita langsung cus ke puncak gunung, karena tujuan kita itu buat liat sunset, jadi harus cepet2 doong. Tapi rombongan kita berkurang satu , kenapa hayo ? bukan karena ada satu orang yang ilang klelep di embung atau diculik orang lohyaa… tapi si Imam pamit pulang duluan, yaudah kita jadi ber-20an , hehe …tau ndak perjalanannya itu ekstrim banget, curam dan licin, jadi yang cewe2 nih, biasaaa.. nglama2in, hehe (aku termasuk sih)…
Tapi akhirnya kita bisa sampe di puncak tepat waktu kok, kita bisa liat sunset disana, oooh myyyy eyyyeeess indahnyaaa :D
Aku critain perjalanan selama mendaki yaa.. kalian pernah liat  film 5 cm kan ? nah mirip2 agak jauh lah sama itu. *lhooo.. naiknya sih, penuh perjuangan banget, naikin tangga, naikin tebing, lewat bebatuan yang sempit banget  juga. Lelah banget sih memang, tapi semua itu terbayar kok kalo udah sampe puncak. Gimana nggak coba, pemandangannya bro, LUAR BIASA banget, bikin pengin camping disitu. hehe kita berasa lagi ada di atas awan, berada di tempat yang tertinggi di Jogja deh, hehehe #alay  emang alay sih , apalagi pas di puncak, semua keliatan alaynya, hahaha foto se narsis2nya, hehe kapan lagi bro..
Ndak krasa tau2 udah maghrib , mengingat kondisi dan situasi, takut kalo kemaleman, dan medan pulangnya bakalan bahaya bgt, yaudah , kita langsung pulang usai adzan maghrib, dan ternyata, bener, hari semakin malem, dan kita ndak bawa persiapan senter buat penerangan, tapi untungnya masih ada HP lah, lumayan bisa buat penerangan, ndak ada senter, hp pun jadi J dan akhirnya kita semua bisa sampe di bawah dengan selamat sentosa, Alhamdulillah .. :D
Dari perjalanan tersebut, aku dapet lumayan banyyak pelajaran sih . emm dari situ aku sekarang tau,  harus bawa air minum yang banyak buat mendaki gunung, karena emang bakal krasa capek banget pas naiknya, selain itu aku jadi tau indahnya ukhuwah, persahabatan dan indahnya tolong menolong , indahnya berbagi, indahnya kebersamaan dan saling menjaga. Kesederhanaan sahabat2ku dan kesederhanaan tempatnya bikin aku makin bersyukur dan makin suka dengan kesederhanaan. Aku jadi semakin yakin kalo “sederhana itu indah”. Aku sangat terharu, ternyyata aku juga bisa menaklukan gunung, hehe aku juga lebih terharu lagi dengan temen2 cowokku yaa. Ternyata mereka itu punya rasa solidaritas yang tinggi banget, mereka juga ndak se-egois yang aku pikirkan, mereka sangat menjaga temen2 mereka, setiap beberapa langkah , mereka saling menanyakan kabar satu samalain, terutama buat yang paling depan dan yang paling belakang yaa.. mereka juga sangat protect girls bingits, cewe2 diposisikan selalu ditengah , dan mereka ndak ngeluh kao kita (cewe2) jalannya lama, never !! *emang sewajarnya harus gitu siih.. tapi aku jadi terharu bingits.
Mungkin segitu dulu yang bisa aku critain, semoga aku bisa menuis pengalaman2 yang lebih seru lagi dengan lebih baik..  hehe namanya jua lagi belajar nulis.
Yaudah sekian dulu yaa..
Ini ceritaku, mana ceritamu ?? :P J